Jumat, 23 Januari 2009

Sayangi Ibu Kita

Ketika berusia 1 tahun, ibu suapkan makanan dan mandikan kita. Cara kita mengucapkan terima kasih kepadanya hanyalah dengan manangis sepanjang malam.
Apabila berusia 2 tahun, ibu mengajari kita bermain. Kita ucapkan terima kasih dengan lari sambil tertawa terkekeh-kekeh saat dipanggil.
Menjelang usia 3 tahun, ibu menyediakan makanan dengan penuh rsaa kasih sayang…kita ucapkan terima kasih dengan menumpahkan makanan ke lantai
Ketika usia 4 tahun, ibu membelikan sekotak pensil warna,kita ucap terima kasih dengan mencoreti dinding rumah
Berusia 5 tahun ibu membelikan sepasang pakaian baru ,kita ucapkan terima kasih dengan bergulingan ditanah kotor
Setelah berusia 6 tahun, ibu menuntun tangan kita kesekolah kita ucapkan terima kasih dengan menjerit:”aku tak mau sekolah, tak mau sekolah”
Apabila berusia 7 tahun ibu membelikan sebuah bola. Cara mengucakan terima kasih dengan kita pecahkan kaca jendela tetangga
Menjelang usia 8 tahun ibu belikan es krim, kita ucapkan terima kasih dengan mengotori pakaian ibu
Ketika usia 9 tahun, ibu mengantar ke sekolah… kita ucpkan dengan membolos
Berusia 10 tahun ibu menghabiskan waktu sehari untuk menemani kita kemana saja… kita ucapkan dengan kita bertegur sapa denganya karena malu pada teman-teman.
Apabila berusia 12 tahun, ibu menyuruh mengerjakan pekerjaan rumah...kita ucapkan terima kasih dengan menonton televisi.
Menjelang usia 13 tahun, ibu suruh memakai pakaian yang menutup aurat...kita ucapkan terima kasih padanya dengan memberitahu, bahwa pakaian itu ketinggalan zaman.
Ketika berusia 14 tahun, ibu banting tulang bekerja untuk membayar iuran sekolah, kita ucapkan terima kasih dengan tidak pernah menuruti perintahnya
Berusia 15 tahun ibu pulang kerja merindukan pelukan dan ciuman....kita ucapkan terima kasih dengan mengunci pintu kamar
Menjelang usia 18 tahun ibu menangis gembira mendengar kita masuk ke perguruan tinggi kita ucapkan terima kasih kepadanya dengan bersukaria bersama kawan-kawan di kafe
Ketika berusia 19 tahun ibu bersusah payah membayar iuran pengajian, mengantar ke kampus dan menyeret koper kita ke kamar kos kita hanya ucapkan selamat jalan pada ibu diluar kamar kosan karena malu dengan kawan-kawan
Berusia 20 tahun ibu bertanya apakah kita sudah punya pacar atau calon suami jawab kita”itu bukan urusan ibu”
Setelah berusia 21 tahun ibu memberikan pandangan mengenai pekerjaan kita bilang”saya tidak mau seeperti iibu”
Ketika berusia 22-23 tahun ibu membelikan perabot untuk rumah kita. Di belakang ibu kita katakan pada kawan-kawan...”perabot pilihan ibu aku kuno tidak sudi aku!!!
Menjelang usia 24 tahun ibu bertemu dengan calon menantunya dan bertanya tentang rencana masa depan kita mendelik dan bersungut” ibu tolonglah”
Kketika berusia 25 tahun ibu bercucuran keringat membiayai biaya pernikahan kita. Ibu menangis dan memberitahu betapa dia sangat menyayangi kita tetapi kita ucapkan terima kasih kepadanya dengan pindah rumah.
Pada usia 30 tahun ibu mnelepon dan memberikan nasihat dan petuah memberi perawatan bayi.... kita dengan mudah berkata,” itu dulu, sekarang jaman sudah modern... jelas beda....”
Ketika berusia 40 tahun ibu menelepon mengingatkan tentang kampung halaman kita:” kami sibuk,takada waktu pulang.
Apabila usia 50 tahun, ibu jatuh sakit dan meminta kita menjaganya kita bercerita mengenai kesibukan dan kiah-kisah oramg tua yang menjadi beban kepada anak-anak.Dn kemudian suatu hari,kita mendapat berita ibu meninggal!Khabar itu bagaikan petir!!Dalam lelehan air mata,barulah segala perbuatan kita terhadap ibu menerpa satu persatu .
Jika ibu masih ada,sayangi dia.jika telah tioada,ingatlah kasah dan sayangnya.Sayamgi ibu,karena kita ada dari seorang ibu.
Sekarang,datangilah dia peluk ibu kita.Bersimpuhlah di kaki ibu.Rasakan keringat dan air matanya.Di sana ada rasa sayang dan cinta sejati....

Sumber : Clay, Cinta dalam segenggam tanah liat

1 komentar:

  1. puisi yg sgt bgs. . . .

    ap km tw tu krya cp????

    q mlhtnya d sebuah novel. . .

    :)

    BalasHapus